"Welcome to Zhyfa-Dukhita blog , thanks for your Visit. please give some commments and I will visit yours immediatelly"

Kamis, 10 Januari 2013

Kasus SPK Mengenai Pelapor Lingkungan


PENDAHULUAN
Ketajaman keputusan yang dihasilkan oleh manajer dipengaruhi oleh kelengkapan dan keakuratan informasi yang dilibatkan di dalam proses pengambilan keputusan. Peranan Sistem Informasi sangat penting dalam menyediakan informasi pendukung keputusan.
Untuk memecahkan masalah yang komplek, diperlukan suatu model pengambilan keputusan yang menggunakan instrumen metodologik yang mampu mengakomodasi masalah yang multikomplek. Guna membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System). Tujuannya adalah untuk membantu pengambil keputusan memilih berbagai alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi yang diperoleh dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan.
Seperti yang yang terjadi dalam PT. SAMI di Semarang. Pihak Perusahaan masih  kesulitan dalam menentukan kebijakan dan kombinasi dalam mengatasi keluhan serta K3 yang ada.
Pihak perusahaan kesulitan dalam menentukan kebijakan yang tepat terhadap keluhan dan K3. Dari permasalahan tersebut sebenarnya bisa dibantu dengan suatu Piranti Sistem Pendukung  Keputusan yang dibangun secara khusus untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan.



DATA YANG ADA
Pihak Penyelesaian
Keluhan
K3
KAPASITAS
LL
20
10
80
HRD
60
10
120
Dept. Tenaga Kerja
10
30
90








MODEL
Dalam membangun Piranti Sistem Pendukung Keputusan di atas dapat menggunakan pemodelan. Model yang digunakan adalah Model Matematika. Dalam mengimplementasikan model tersebut digunakan  Linear Programing dengan Metode Grafik.
Dunn(1981) menyatakan bahwa program linear merupakan penyajian teoritis secara sederhana mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel bebas (dinamakan tujuan), dengan menggunakan kendala-kendala nilai-nilai dari variabel tersebut. Sedangkan Welch dan Commer (1983) menyatakan program linear merupakan teknik untuk menghitung kombinasi optimum dari sumber-sumber tertentu agar dapat tercapai tujuan semaksimal mungkin sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Metode Grafik adalah suatu metode penyelesaian untuk persoalan programa linear sepanjang jumlah variabel tidak lebih dari dua. Metode grafik merupakan cara yang baik untuk mengembangkan suatu pengertian teknik kuantitatif.
Berikut adalah bentuk penyelesaian menggunakan metode grafik, sbb :
Inisialisasi :
Keluhan           = X
K3                   = Y
Fungsi Batasan :
LL                               : 20 X + 10 Y =   80
HRD                           : 60 X + 10 Y = 120
Dept. Tenaga Kerja     : 10 X + 30 Y  =   90

Fungsi Tujuan :
Z = 40 (X) + 60 (Y)

Dari gambar di atas terlihat bahwa posisi kebijakan maksimum terdapat pada daerah 0ABC tepatnya di titik B.
Informasi Keluhan dan K3 yang berada dalam daerah tersebut  disebut pemecahan yang memungkinkan (feasible solutions), dan bidang 0ABC itu sendiri disebut sebagai daerah yang memungkinkan (feasible region).
Daerah diluar Feasible Region tidak mungkin menjadi solusi.

Feasible Region :
0 (0, 0)
A (0, 2)
B (?, ? )
C (3, 0)


Titik B adalah sbb :
Titik B adalah perpotongan antara fungsi 60 X + 10 Y = 120 dan
10 X + 30 Y = 90
 60 X + 10 Y = 120        x (1) ----------                           60 X +   10 Y          = 120
 10 X + 30 Y = 90          x (6) ----------                           60 X + 18
0 Y          =  540
                                                                                                -170 Y             = -420
                                                                                                      
 Y = 2,47   = 3
 60 X + 10 Y   = 120
 60 X + 10 (3)                = 120
60 X                = 90
X
                    = 1,5  = 2
Diperoleh titik koordinat B (3, 2)
Kombinasi penyelesaian yang optimal :
Keluhan (X)   = 3
K3           (Y)  = 2
Kebijakan yang diperoleh :
Berikut adalah alternatif yang bisa dipilih untuk melihat pada tiap titik sudut di Feasible Region dalam menghasilkan kebijakan, sbb :
Z = 40 (X) + 60 (Y)
Titik 0  = 40 (0) + 60 (0) = 0
Titik A = 40 (2) + 60 (0) =   80
Titik B = 40 (2) + 60 (3) = 240 (Kebijakan Terbesar )
Titik C = 40 (0) + 60 (3) = 180

 Untuk mengimplementasikan model di atas, diperlukan bahasa pemrograman tertentu seperti Delphi atau Visal Basic. Adapun gambaran kebutuhan tabel adalah sbb :

Tabel Kapasitas :
Kode_Kap
Keterangan
Kapasitas (1 Bulan)
A
LL
80
B
HRD
120
C
Dept. Tenaga Kerja
90








Tabel Laporan
Kode_Informasi
Nama_Laporan
Kebijakan
A-1
Keluhan
40
B-1
K3
60






Tabel Penanganan
Kode_Penanganan
Kode_Laporan
PA
A-1
PB
B-2






 Tabel Detail Penanganan
Kode
Laporan
Kode
Kapasitas
Jumlah
Penanganan
(dlm hari)
A-1
A
20
A-1
B
10
A-1
C
40
B-2
A
20
B-2
A
50
B-2
C
30













Tabel Fungsi(Tabel Bantu)
Kode_Kap
Kapasitas
Kode
Laporan
Jml
Penanganan
A
80
A-1
10
A
80
B-2
20
B
120
A-1
10
B
120
B-2
30
C
90
A-1
20
C
90
B-2
30












 KESIMPULAN
            Dengan menggunakan piranti Sistem Pendukung Keputusan yang diimplementasi dari model grafik diharapkan mampu membantu menyajikan informasi bagi pihak perusahaan dalam kebijakan yang tepat terhadap keluhan dan K3.
            Piranti ini mampu menyajikan grafik sehingga dapat menampilkan Feasible Region atau daerah yang mungkin untuk menghasilkan keputusan dan kebijakan (feasible Solution).
Dari Kasus di atas, Kombinasi pendapatan dan pengeluaran yang berada dalam daerah 0ABC  disebut pemecahan yang memungkinkan (feasible solutions), dan bidang 0ABC itu sendiri disebut sebagai daerah yang memungkinkan (feasible region).
Daerah diluar Feasible Region tidak mungkin menjadi solusi.

===Semoga Bermanfaat===

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

welcome to my blog.....